Bengkayang, Kalbar – Kepolisian Resor Bengkayang Polda Kalbar menggelar kegiatan Jumat Curhat yang bertempat di Dermaga Dusun Sungai Soga, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Jum’at (27/9/24) pagi.
Acara ini dipimpin oleh Kapolres Bengkayang yang diwakili oleh Kasatpolair Polres Bengkayang IPTU Lanjar dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalbar, DKP Kabupaten Bengkayang, para kepala desa, tokoh nelayan, serta perwakilan nelayan dari Kecamatan Sungai Raya Kepulauan.
Kegiatan ini difokuskan pada diskusi terkait konflik nelayan yang terjadi di perairan Pulau Semesa pada Selasa (17/9/24) yang lalu, antara nelayan asal Mempawah dan nelayan Bengkayang.
Dalam sambutannya, Kasat Polair Polres Bengkayang menyatakan harapannya agar konflik tersebut tidak berulang dan memastikan bahwa kapal nelayan Mempawah yang dititipkan di Sungai Soga akan segera dipindahkan ke Sat Polair Polres Bengkayang di dermaga di Teluk Suak.
“Kami mengajak para nelayan untuk segera melaporkan apabila ada dugaan tindak pidana di perairan ataupun pelanggaran terkait perikanan,” ujarnya.
DKP Provinsi Kalbar menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang telah terjalin antara Polair dan para nelayan dalam menjaga kelestarian laut. Ia juga menegaskan perlunya penanganan segera terkait konflik tersebut dan menyerahkan masalah kapal nelayan Mempawah kepada pihak Polair.
Kepala Desa Karimunting, dalam pertemuan ini, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemberitaan di media yang menyudutkan nelayan Bengkayang.
“Nelayan kami hanya ingin menjaga wilayah perairan dari penggunaan alat tangkap yang merusak seperti jaring trawl dan jaring kurau,” katanya.
Ia juga meminta agar DKP segera merumuskan regulasi yang jelas untuk mencegah konflik sosial di masa mendatang.
Perwakilan nelayan setempat juga mengutarakan keresahannya terhadap penggunaan alat tangkap pukat kurau yang merusak ekosistem laut, sementara nelayan Bengkayang berusaha menjaga keseimbangan dengan menggunakan alat tangkap tradisional seperti pancing, bubu, dan rawai.
Hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti oleh DKP Provinsi Kalbar melalui mediasi lanjutan yang direncanakan berlangsung di kantor DKP Provinsi. Dalam mediasi tersebut, akan dibahas kesepakatan antara nelayan Mempawah dan Bengkayang guna menemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Kegiatan Jumat Curhat ini merupakan program mingguan Polri yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, mendengar aspirasi, serta mempererat hubungan dengan berbagai instansi terkait.
(Hms)