Bengkayang, Kalbar – Dalam rangka Program Polri Presisi Peduli Stunting, Polres Bengkayang Polda Kalbar menggelar Bakti Sosial dan Bantuan Sosial kepada Anak Stunting, Ibu Menyusui dan Ibu Hamil di Aula Tunggal Panaluan Polres Bengkayang, Jum’at (28/7/23) pagi.

Kegiatan tersebut diikuti oleh Wakil Bupati Bengkayang, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkayang, Dandim 1202 Singkawang, Danramil 01 Bengkayang, Danki C 645/GTY Bengkayang, Perwakilan Dinas Kesehatan dan KB Kab. Bengkayang, Petugas Puskesmas Bengkayang, Bhayangkari Polres Bengkayang serta peserta Baksos dan Bansos yang terdiri dari Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita beserta Orangtua.

Dalam sambutannya, Kapolres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho, S.H., S.I.K., M.I.K. mengatakan bahwa Penanganan Stunting merupakan salah satu Program Nasional yang harus didukung dan ditangani bersama-sama.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana pemberian edukasi dalam penanganan stunting sehingga kedepan bisa terhindar dari stunting dan bisa menekan penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Bengkayang,” ujar Kapolres.

Selain itu, Kapolres mengatakan bahwa perhatian dari lingkungan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengatasi stunting. Lingkungan paling dekat harus turut berupaya membantu tetangga sekitarnya untuk membantu mempercepat penanganan stunting.

“Oleh karena itu, pemberian perhatian serius terhadap persoalan penanganan kepada stunting ini masih menjadi pekerjaan rumah yang masih harus didorong penanganannya,” jelas Kapolres.

Dalam kesempatan tersebut, Pihak Puskesmas Bengkayang, Dr. Weni Ferida Saidjao memaparkan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya,” kata Dr. Weni.

“Selain itu, Stunting juga merupakan salah satu penyebab tinggi badan pada anak terhambat sehingga lebih tinggi badannya lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya,” tambahnya.

Lebih dalam Dr. Weni Ferida Saidjao menjelaskan beberapa ciri-ciri stunting pada anak antara lain ialah pertumbuhan melambat, wajah tampak lebih muda dari anak seumuran, kemampuan fokus dan memori belajar kurang baik, serta menjadi lebih pendiam.

Pada kesempatan itu Dr. Weni menerangkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak mengalami stunting yaitu:

  1. Memperhatikan asupan gizi.
  2. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil dan balita.
  3. Mengatasi permasalahan anak yg susah makan dengan variasi makanan.
  4. Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.
  5. Memberikan edukasi penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui.
  6. Melakukan vaksinasi lengkap bayi lahir sesuai anjuran.

Adapun dalam kegiatan tersebut disediakan juga dapur umum, ruang menyusui dan ruang bermain untuk Peserta Baksos dan Bansos serta pemeriksaan kesehatan terhadap anak dan ibu hamil yang meliputi timbang berat badan anak dan pengecekan kesehatan kandungan ibu hamil serta diberikan makanan bergizi.